Maulana Yusuf Rahmatullah alaih mengatakan: "Segala macam kebaikan yang kita dapatkan di Jalan Allah ini, harus kita pelihara atau kita jaga". Bagaimana supaya tumbuh dan berkembang? Diantaranya adalah dengan menjaga amal maqomi. Siapapun yang keluar di Jalan Allah, maka Allah SWT akan memberikan jaminan untuk mengaruniakan kepadanya suatu kekayaan, dan kekayaan itu adalah kekayaan iman.
Bagi mereka yang keluar di jalan Allah fikir tentang akhirat akan meningkat, fikir tentang ummat akan meningkat, amalan-amalan yang dikerjakan menjadi tertib, dan semua kekayaan ini siapapun akan mendapatkannya. Karena itulah, siapapun yang keluar di Jalan Allah, tidak akan pulang dengan tangan hampa, karena Allah SWT telah membeikan jaminan untuk memberikan kekayaan iman, kekayaan amal sholeh dan istiqomah dalam setiap amalan. Jaminan Allah SWT ini, tidak hanya dibeikan kepada sebagian orang saja, tetapi semua orang yang keluar di Jalan Allah akan mendapatkan jaminan tersebut.
Seperti telah kita lihat dan saksikan, sebelum seseorang keluar di Jalan Allah, tidak mengerjakan sholat, tetapi setelah keluar sholat menjadi tertib. Sebelumnya, tidak membaca Al Quran, setelah keluar istiqomah membaca Al Quran, Sebelumnya tidak pergi ke masjid, setelah keluar menjadi rajin ke masjid. Sebelumnya, tidak pernah berdzikir, setelah keluar menjadi rajin berdzikir. Ini semua adalah bukti, bahwa siapapun yang keluar di Jalan Allah, Allah memberikan kekayaan batin, dan ada dorongan untuk melakukan amal sholeh.
Namun demikian, dalam beberapa kasus di antara orang yang pernah keluar di Jalan Allah, lama kelamaan situasi dan kondisinya menjadi berubah. Yang pada awalnya setelah keluar di Jalan Allah, sholatnya menjadi rajin, kemudian mulai mengendor, tidak lagi di shaf awal tetapi mundur di shaf kedua, selanjutnya mundur lagi di shaf ketiga dan akhirnya di shaf terakhir, bahkan akhirnya tidak datang lagi ke masjid untuk sholat. Kemudian mulai meninggalkan jamaah, sholat mulai tidak tertib dan amalan-amalan lain mulai luntur, dan akhirnya kembali lagi dalam suasana dan lingkungan seperti pada waktu dia belum pernah keluar di Jalan Allah. Kadang-kadang, hal ini dapat kita lihat terjadi pada orang-orang di sekitar kita. Semoga Allah SWT mengampuni mereka yang kembali lagi ke lingkungan mereka sebelum tabligh, dan kita doakan mereka kembali ke dalam lingkungan dakwah dan tabligh.
Mengapa sampai terjadi demikian? Hal ini terjadi, karena Allah SWT telah memberikan kekayaan iman, kekayaan batin, tetapi kekayaan tsb tidak dipeliharanya. Seperti halnya suatu wadah, yang terbuka tutupnya dan dapat menerima sesuatu ke dalam wadah itu, tetapi di bawah wadah itu bolong, sehingga begitu barang masuk lewat wadah sebentar terus keluar lagi.
Bagi mereka yang keluar di jalan Allah fikir tentang akhirat akan meningkat, fikir tentang ummat akan meningkat, amalan-amalan yang dikerjakan menjadi tertib, dan semua kekayaan ini siapapun akan mendapatkannya. Karena itulah, siapapun yang keluar di Jalan Allah, tidak akan pulang dengan tangan hampa, karena Allah SWT telah membeikan jaminan untuk memberikan kekayaan iman, kekayaan amal sholeh dan istiqomah dalam setiap amalan. Jaminan Allah SWT ini, tidak hanya dibeikan kepada sebagian orang saja, tetapi semua orang yang keluar di Jalan Allah akan mendapatkan jaminan tersebut.
Seperti telah kita lihat dan saksikan, sebelum seseorang keluar di Jalan Allah, tidak mengerjakan sholat, tetapi setelah keluar sholat menjadi tertib. Sebelumnya, tidak membaca Al Quran, setelah keluar istiqomah membaca Al Quran, Sebelumnya tidak pergi ke masjid, setelah keluar menjadi rajin ke masjid. Sebelumnya, tidak pernah berdzikir, setelah keluar menjadi rajin berdzikir. Ini semua adalah bukti, bahwa siapapun yang keluar di Jalan Allah, Allah memberikan kekayaan batin, dan ada dorongan untuk melakukan amal sholeh.
Namun demikian, dalam beberapa kasus di antara orang yang pernah keluar di Jalan Allah, lama kelamaan situasi dan kondisinya menjadi berubah. Yang pada awalnya setelah keluar di Jalan Allah, sholatnya menjadi rajin, kemudian mulai mengendor, tidak lagi di shaf awal tetapi mundur di shaf kedua, selanjutnya mundur lagi di shaf ketiga dan akhirnya di shaf terakhir, bahkan akhirnya tidak datang lagi ke masjid untuk sholat. Kemudian mulai meninggalkan jamaah, sholat mulai tidak tertib dan amalan-amalan lain mulai luntur, dan akhirnya kembali lagi dalam suasana dan lingkungan seperti pada waktu dia belum pernah keluar di Jalan Allah. Kadang-kadang, hal ini dapat kita lihat terjadi pada orang-orang di sekitar kita. Semoga Allah SWT mengampuni mereka yang kembali lagi ke lingkungan mereka sebelum tabligh, dan kita doakan mereka kembali ke dalam lingkungan dakwah dan tabligh.
Mengapa sampai terjadi demikian? Hal ini terjadi, karena Allah SWT telah memberikan kekayaan iman, kekayaan batin, tetapi kekayaan tsb tidak dipeliharanya. Seperti halnya suatu wadah, yang terbuka tutupnya dan dapat menerima sesuatu ke dalam wadah itu, tetapi di bawah wadah itu bolong, sehingga begitu barang masuk lewat wadah sebentar terus keluar lagi.
masjid markaz al ihsan di bentok bati-bati kalsel |
0 Response to "Mudzakarah 5 Amal Maqomi - Pendahuluan"
Post a Comment