Assalamualaikum Wr Wb. saya adalah
seorang anggota Polisi Pangkat Bripka,
jabatan saya selaku Kanit Binmas
Polsek Labuhan Ratu.
Pertama - tama saya inngin mengucap
Syukur kehadirat Alloh SWT, karena limpahannya saya bisa berada di
sekeliling anda sekalian.
Saya akan berbagi cerita tentang saya
Pribadi saat saya keluar 3 hari.
bulan Mei 2008, sesuai Surat Perintah
yang saat itu di keluarkan oleh Kapolres Lampung Timur AKBP Dedi
Jumadi Sumarsito, beliau juga Aktivis
Jamaah Tabligh.
seorang anggota Polisi Pangkat Bripka,
jabatan saya selaku Kanit Binmas
Polsek Labuhan Ratu.
Pertama - tama saya inngin mengucap
Syukur kehadirat Alloh SWT, karena limpahannya saya bisa berada di
sekeliling anda sekalian.
Saya akan berbagi cerita tentang saya
Pribadi saat saya keluar 3 hari.
bulan Mei 2008, sesuai Surat Perintah
yang saat itu di keluarkan oleh Kapolres Lampung Timur AKBP Dedi
Jumadi Sumarsito, beliau juga Aktivis
Jamaah Tabligh.
Alhamdulillah saya dapat Sprin itu
bersama 10 jamaah Polisi lainyya dan di
tambah jamaah Dari Metro. kebetulan
kami di situ di masjid yang saya lupa
namanya keluar tiga hari. Alhamdulillah
saya merasakan hidayah terpancar di sana, sampai2 saya menangis
sesenggukan saat Sholat.
bersama 10 jamaah Polisi lainyya dan di
tambah jamaah Dari Metro. kebetulan
kami di situ di masjid yang saya lupa
namanya keluar tiga hari. Alhamdulillah
saya merasakan hidayah terpancar di sana, sampai2 saya menangis
sesenggukan saat Sholat.
Pengalaman saya sepulang dari keluar
3 hari, saya langsung mencari guru
Ngaji, terus terang saya umur 30 tahun
tidak bisa mengaji dan sholat saya
masih kurang aktiv, saya teringat
bahwa Banpol di Polsek Saya ada seorang Santri namun dia tidak mau
mengajari saya belajar Al Quran, si
banpol menyarankan Kalau mau
Belajar Al Quran dengan ibuya yang
sudah Hafizd. Alhamdulillah Alloh kasi
Saya Jalan untuk belajar, dan saya minta diajari dari Iqro 1 - 6. dan selama
3 bulan saya sdh sampai juz 16.
alhamdulillah sekarang ini saya sdh
berulang kali Khatam Al Qur an.
mungkin itu adalah sebagian kecil saya
mendapatkan Hidayah dari Alloh.
3 hari, saya langsung mencari guru
Ngaji, terus terang saya umur 30 tahun
tidak bisa mengaji dan sholat saya
masih kurang aktiv, saya teringat
bahwa Banpol di Polsek Saya ada seorang Santri namun dia tidak mau
mengajari saya belajar Al Quran, si
banpol menyarankan Kalau mau
Belajar Al Quran dengan ibuya yang
sudah Hafizd. Alhamdulillah Alloh kasi
Saya Jalan untuk belajar, dan saya minta diajari dari Iqro 1 - 6. dan selama
3 bulan saya sdh sampai juz 16.
alhamdulillah sekarang ini saya sdh
berulang kali Khatam Al Qur an.
mungkin itu adalah sebagian kecil saya
mendapatkan Hidayah dari Alloh.
Pengalaman yang kedua. seminggu
setelah saya keluar 3 hari, saya
mendapatkan kabar kalau Saudara
saya meninggal, saya dan keluarga
mendatangi rumah duka. pada saat
menunggu jenazah untuk di berangkatkan saya bersama ja maah
yg lain duduk2 di teras rumah Duka.
saat itu ada beberapa masyarakat dan
salah satunya adalah KH Ayong Ismail.
tanpa sadar saya bercerita di hadapan
masyarakat dan KH Ayong Ismail, saat itu saya bercerita tentang Dakwah
Jamaah Tabligh. Saat itu saya bercerita
tetang tata Cara makan dan tata cara
berdakwah. KH Ayong Ismail adalah
yang mempunyai Masjid Banyak yang
ada di Way jepara dan sekitar Lampung Timur, dan tidak ada masjid satupun
miliknya yang memperbolehkan untuk
di pakai Itikaf, dan memang banyak
dari pengurus masjid jarang yang
memperbolehkan masjidnya untuk
Itikaf. Namun entah dari mana datangnya kabar, masjid yang saya
gunakan untuk keluar 3 hari sekarang
oleh KH Ayong Ismail di buatkan Masjid
Baru bersebelahan dengan masjid
yang saya Gunakan keluar 3 hari. dan
saya pernah bertanya kepada beliau, Apakah Pak Kyai yang membangun
masjid (yang dkt masjid saat saya
keluar 3 Hari) kata beliua IYA, Agar
Para Jamah Tablig di sana Semangat.
untuk berdak wah.
setelah saya keluar 3 hari, saya
mendapatkan kabar kalau Saudara
saya meninggal, saya dan keluarga
mendatangi rumah duka. pada saat
menunggu jenazah untuk di berangkatkan saya bersama ja maah
yg lain duduk2 di teras rumah Duka.
saat itu ada beberapa masyarakat dan
salah satunya adalah KH Ayong Ismail.
tanpa sadar saya bercerita di hadapan
masyarakat dan KH Ayong Ismail, saat itu saya bercerita tentang Dakwah
Jamaah Tabligh. Saat itu saya bercerita
tetang tata Cara makan dan tata cara
berdakwah. KH Ayong Ismail adalah
yang mempunyai Masjid Banyak yang
ada di Way jepara dan sekitar Lampung Timur, dan tidak ada masjid satupun
miliknya yang memperbolehkan untuk
di pakai Itikaf, dan memang banyak
dari pengurus masjid jarang yang
memperbolehkan masjidnya untuk
Itikaf. Namun entah dari mana datangnya kabar, masjid yang saya
gunakan untuk keluar 3 hari sekarang
oleh KH Ayong Ismail di buatkan Masjid
Baru bersebelahan dengan masjid
yang saya Gunakan keluar 3 hari. dan
saya pernah bertanya kepada beliau, Apakah Pak Kyai yang membangun
masjid (yang dkt masjid saat saya
keluar 3 Hari) kata beliua IYA, Agar
Para Jamah Tablig di sana Semangat.
untuk berdak wah.
semoga bermanfaat
0 Response to "Setelah Keluar 3 Hari, Langsung Mencari Guru Ngaji, Berumur 30 Tahun Tidak Bisa Mengaji"
Post a Comment