Bangun Sugito Tukiman, adalah salah satu nama dari sekian juta penduduk negeri ini yang terhipnotis oleh musik rock (barat). Bangun Sugito Tukiman (vokal) bersama rekan-rekannya, mendirikan band yang bernama The Rollies. Di era 1970-an, The Rollies semakin eksis dan menunjukkan taringya sebagai grup band rock handal di tanah air.
Itulah MASA LALUNYA.. tak lepas dari wanita, miras dan narkoba.. saat hidayah mulai bersemi dihatinya.. ibundanya menangis haru,, istrinya (michele) juga mulai berjilbab.. mertuanya yang beda agama juga mendukung perubahan postif itu.. seakan menjadi menantu yang favorit bagi mereka.. dia berhenti total dari miras dan narkoba..
Banyak sahabat yang kaget, seolah tak percaya. Apalagi bagi sahabat yang sangat mengenal Gito, rasa-rasanya “mustahil” ia berubah seperti itu.. Sejak 1997 ia mulai menapaki “karir” dalam dunia karkun JAMAAH TABLIGH (pekerja dakwah yang rela mengorbankan harta dan kehidupan dunia semata-mata untuk berdakwah di jalan Allah). Selama rentang waktu 1997-Februari 2008 ini, Gito telah malang melintang keliling Indonesia untuk menyebarkan dakwah kepada umat Islam. Berpindah dari mesjid satu ke mesjid lainnya..
Dulu cita2nya ingin mati di panggung sebagai rocker... kini cita2nya mati di medan Dakwah dan Tabligh.. Gito juga berdakwah kepada sesama artis.. hingga banyak artis2 yang bertobat melalui dakwahnya.. merekapun ikut terjun dalam perjuangan Dakwah dan Tabligh.. dan kematiannya juga selepas khuruj di padang sumatera barat.. (Khuruj adalah pergi ke luar rumah/kampung halaman semata-mata untuk senantiasa memperbaiki iman dan ketakwaan bagi dirinya sendiri dan seluruh umat). Demikian pula Da’i kondang Arifin Ilham, kepada wartawan, sembari tak kuasa menahan air mata, ia mengungkapkan bahwa Gito Rollies adalah teladan bagi umat. Ia juga mengungkapkan semasa hidup Gito telah berjuang di jalan Allah dengan membawa misi dakwah, meskipun penyakit yang diderita Gito cukup berat.
Luar biasa memang sosok Gito, penyakit nan ganas, kanker kelenjar getah bening yang telah ia derita sejak beberapa tahun lalu (ia bahkan pernah dirawat di Singapura), tidak menyurutkan semangat dakwahnya. Bahkan, dengan berkursi roda, ia tetap semangat berdakwah dari mesjid ke mesjid.
WAFAT DENGAN TERSENYUM..
Perjalanannya terhenti pada pukul 18.45 WIB, Kamis (28/02), setelah Sang Rocker menghembuskan nafasnya yang terakhir. “Beliau meninggal setelah melakukan shalat Maghrib dan melakukan do’a terakhir,” ujar rekan artis yang turut melayatnya. Dua belas tahun lebih di sisa usianya dihabiskan untuk melayani dan mengajak orang lain melakukan kebaikan. Sakitnya tidak begitu dirasakan, bahkan pada akhirnya beliau nikmati sebagai peluntur sisa-sisa kekotoran dirinya dan menjadi musabab kematiannya.
“Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hambaKu, dan masuklah ke dalam surgaKu.” (QS. Al-Fajr, 89 : 27-30)
0 Response to "Gito Rollies Wafat dengan Tersenyum"
Post a Comment