RANGKUMAN BAYAN SUBUH MUSYAWARAH INDONESIA
(disampaikan oleh Ustadz Cecep Firdaus, tgl 16-08-2015)
Kita sedang berada dalam perjalanan menuju suatu tempat dan masa yang kekal, kekal dan betul-betul kekal. Yaitu surga yang kekal atau neraka yang kekal.
Dan dunia yang sekejap ini diciptakan oleh ALLOH adalah untuk persiapan dan perbaikan masa depan akhirat yang kekal. Orang yang cerdas paham perkara ini. Dan hanya orang yang sangat bodoh saja yang tak memahami perkara ini.
Banyak orang salah paham, dikiranya akhirat menjadi baik bila dunia sudah baik. Ini kebodohan yang parah. Yang benar adalah kalau seseorang itu urusan persiapan akhiratnya BERES maka otomatis ALLOH akan MEMBERESKAN urusan dunianya.
Maka orang cerdas akan selalu menyibukkan dirinya untuk persiapan akhiratnya dan JANJI ALLOH pasti akan ditunaikan untuknya, yaitu beres akhiratnya dan beres pula urusan dunianya.
Orang yang paham akhirat sesungguhnya orang ITULAH yang telah ma'rifat kepada ALLOH.
Selanjutnya orang yang telah sampai pada derajat makrifat kepada ALLOH maka semua sifat kebaikan akan mudah datang padanya. Dan inilah yang menjadi ukuran keberhasilan kita dalam usaha dakwah. Ukuran suksesnya kita dalam usaha dakwah adalah sejauh mana sudah wujudnya SIFAT-SIFAT KEBAIKAN hadir pada dirinya.
Sifat kebaikan yang akan datang setelah dia KENAL KEPADA ALLOH adalah zuhud kepada dunia dan semakin bergairah untuk mencari bekal akhirat. Mungkin saja dia masih ngurus dunia tetapi sudah hilang pada dirinya "rasa tertarik" kepada dunia.
Sifat kebaikan lain yang semestinya datang dan harus selalu kita harapkan datang pada kita adalah sifat TAWADHU.
Sebanyak apapun kebaikan yang kita miliki harus disadari bahwa ini adalah karunia ALLOH semata dan bukan "karena apa-apa" yang ada pada diri kita.
Untuk mewujudkan sifat tawadhu tersebut kita harus memandang diri sendiri dengan pandangan curiga, apakah kesalahan dan dosa kita sudah diampuni ALLOH atau belum dan dia selalu tak pernah melupakan kekurangan diri sendiri dan sibuk memperbaiki diri. Dia juga akan memandang orang lain lebih baik daripada dirinya dengan terus mencermati kebaikan yang ada pada orang lain sementara kebaikan itu mungkin belum dimilikinya.
Orang iman harus merasa takut akan dosa-dosanya. Karena sebenarnya orang yang mengerjakan perbuatan dosa kalau tidak diampuni, maka setidaknya berakibat di dunia ini berupa:
1. Dicabutnya ilmu hikmah dari dadanya
2. Ditutupnya kedatangan rejeki yang sewajarnya akan datang padanya
3. Ditariknya rejeki yang sebenarnya sudah ada dalam genggamannya
4. Dicabutnya rasa ketenangan dalam hatinya.
Setiap amal akan senantiasa makbul dengan syarat tidak bercampurnya nafsu dalam amal kita. Apa maksudnya nafsu dalam amal ?
Maksudnya adalah ketika dia amal maka ....... Apa harapan keuntungan yang terbetik dalam hatinya ?
Apabila dia menginginkan keuntungan akhirat maka dia telah mampu membersihkan nafsu dalam amalnya, sebaliknya bila dia menginginkan keuntungan dunia dari amalnya maka berarti telah tercampur nafsu dalam amalnya dan ini akan menghalanginya dari makbulnya amal. Mungkin saja hajad dunia akan tertunaikan dengan amal tersebut tetapi bisa jadi akibatnya "stempel cinta dunia" telah tertoreh di hati kita.
Apa tanda-tanda amal pengorbanan kita telah diterima ?
Yaitu akan datang pada diri kita kesusahan hidup. Dan lebih khusus lagi adalah dalam perjuangan ini sering terjadi orang-orang yang makbul justru banyak ditimpa kesusahan dalam perjuangan, tetapi dia tetap istiqomah dan tidak menjadi loyo saat menghadapi kesusahan.
Tetapi janganlah kita minta datangnya ujian kesusahan kepada ALLOH, mintalah yang mudah-mudah, yang lancar-lancar saja karena kita memang belum kuat menghadapi kesusahan.
InsyaALLOH bersedia amal dan sampaikan?
Sumber: https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200994197213413&id=1721343356&set=a.1102550820258.12752.1721343356&refid=17&_ft_=top_level_post_id.10200991917756428&__tn__=E
0 Response to "Bayan Pak Cecep Cikampek 2015"
Post a Comment