Bayan Pak Cecep di Kebon Jeruk

[Bayan Malam Jumat 12 Nov 2015]

/i/
Usaha Nubuah hanya dilakukan oleh lelaki saja, maka tidak ada Nabi yang perempuan. Semua Nabi lelaki. Tapi umat Rasulullah saw lelaki dan perempuannya bisa ambil bagian dalam kerja ini. Hanya usaha ini yang pasti bisa merubah segalanya.

/i/
Jamaah foreign yang datang ke masjid Kebun Jeruk ini pertama tahun 1974. Ada satu makmurnya mahasiswa -sekarang jadi Syuro Bangladesh-. Di musyawarah pemberangkatan Amir sab sarankan dua orang menyusul, si mahasiswa dan seorang lagi sebagai amir perjalanannya.
Rute pesawat transit di Bangkok. Rupanya si amir ini punya penyakit hilang ingatan kambuhan. Malangnya, kambuhnya di bandara Bangkok, dan memaki-maki si mahasiswa agar pergi sendiri saja. Padahal pasport dan uang dipegang amir.

Si mahasiswa karena sifat taat, lantas saja bergegas menuruti perintah amir. Terus ia jalan ke semua pintu-pintu pemeriksaan melenggang tanpa beban, herannya tidak ada satupun yang menegur sampai bisa duduk di pesawat.

Tiba di markas Malaysia tidak ada yang mengenalnya, dianggap orang asing saja. Cuma saat jaulah ia diajak dan jadi mutakalim. Lancar. Esoknya dapat tugas bayan, lancar. Orang tempatan simpatik, waktu tanya-tanya ihwalnya barulah semua terkejut. Dan, ternyata sudah tiga hari belum makan! Kemudian jumpa dengan Amir sab meneruskan perjalanan ke Jakarta. Yang membuat dakwah terus berjalan, karena ada pengorbanan seperti ini, saudara!
/i/

Selama saya dalam dakwah baru dengar kemarin di India saat musyawarah Indonesia. Maulana Yaqub yang sampaikan, bahwa perjalanan Nabi Ibrahim as dan istrinya ke Mekah itu. Lalu meninggalkan istrinya tanpa persediaan dan persiapan, dilakukan oleh Nabi Ibrahim as tanpa turun dari ontanya. Ini namanya pengorbanan, saudara! Hasilnya keturunannya jadi nabi, saudara!
/i/

Nabi Musa as setelah belajar selama sepuluh tahun dari Nabi Syuaib. Ingin kembali ke Palestina bersama isteri dan ternak serta barang bawaan. Di tengah perjalanan yang gelap, pekat, dan dingin yang menusuk. Ketika tampak sedikit cahaya di bukit Sina, beliaupun bersegera mendatangi. Harapannya api itu bisa buat penerang dan penghangat. Tetapi ketika mendekat, justeru yang didapati adalah perintah Allah swt agar Musa as berangkat mendakwahkan Firaun. Nabi Musa as pun langsung melaksanakan tugas itu. Bukan kembali kasih kabar istri dulu, ngomong dulu, persiapan dulu. Tidak saudara. Ini namanya pengorbanan, saudara!
Sekarang, kita tinggalkan istri, warung banyak, tetangga banyak. Dengar bayan-bayan, tapi masih susah berangkat. InsyaAllah!
_____________
*Alhamdullilah,
saya telah menemui beliau dan diberikan izin langsung untuk menuliskan bayan-bayannya.


Sumber: Kargozari DAKWAH II

markas kebon jeruk

0 Response to "Bayan Pak Cecep di Kebon Jeruk"

Post a Comment