Ibrahim Khalil Philobus, merupakan seorang pendeta Koptik (kristen Mesir) saya mempelajari Islam dan segala metode yang dapat dipergunakan untuk menggoyang iman umat Islam dan membangkitkan kesalahpahaman pemahaman mereka tentang agama mereka sendiri.
Saya juga memutuskan untuk membaca al-Quran dan memahami maksudnya. Ini dikarenakan cinta saya kepada ilmu pengetahuan dan digerakkan oleh rasa ingin menambahkan bukti dalam menentang Islam. Hasilnya, bagaimanapunjuga yang terjadi adalah kebalikannya. Kedudukan saya goncang dan saya mulai merasakan satu perjuangan dari dalam diri yang kuat dan saya mendapati bahwa apa yang saya pelajari selama ini adalah palsu belaka.
"Saya mulai menyoal diri saya, apa yang harus saya katakan dan lakukan semua itubohong belaka, karena ini bukanlah kebenaran? Saya pulang kerumah sendirian. Saya benar-benar guncang. Ketika saya berjalan melewati Taman Publik Firyal, saya mendengar sebuah ayat Quran dari radio. Ia menyebutkan ayat:
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya kami ini orang Nasrani. Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. Mengapa kami tidak beriman kepda Allah dan kepada kebenaran yang datang kepada kami, padahal kami sangat ingin agar Tuhan kami memasukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang saleh? Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan, (yaitu) syurga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Dan itulah balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan (yang ikhlas keimanannya). (Quran 5:82-84)
saya mengambil keputusan final menjadi seorang mualaf.
0 Response to "Ibrahim Khalil Philobus Mengambil Keputusan Final Menjadi Mualaf"
Post a Comment