Ini kisah seorang masturoh di aceh yang syahid saat tragedi tsunami.Semoga kisah ini menjadi kebaikan dan amal saleh untuk beliau...
Suatu hari di awal tahun 2004, aku diajak suami untuk nusrah jamaah masturoh 3 hari di kawasan perkotaan di kotaku...
Ketika tiba di rumah yang kami tuju, kudapati halaman yang sangat luas, seperti sebuah pabrik yang memproduksi Paving blok, kususuri jalan lebih dalam lagi, hingga akhirnya kudapati sebuah pintu dengan hijab yang rapi, segera kumasuki pintu itu dan aku segera disambut oleh sebuah senyuman cantik petugas istiqbal sore itu,
aku bertanya, " ahlia tuan rumah dimana..?...lalu kuikuti arah mata sang petugas istiqbal yang melihat ke arah jemuran pakaian didalam rumah.. segera kulewati dapur untuk menuju ke arah jemuran untuk menemui ahlia tuan rumah yang kumaksud...sesampainya aku kesana, kudapati seorang wanita sangat cantik (secantik bidadari rasanya) , seperti kelahiran 1975 keatas (wallahu a'lam),
beliau mempunyai tubuh yang tinggi dan langsing, kukit yang putih dan wajah yang ayu lagi sendu. Saat itu beliau sedang menyisir rambutnya yang panjang di area tersebut, segera beliau menyambutku, menyalamiku dan memelukku padahal kami belum pernah bertemu sebelumnya...diarahkannya aku untuk dudk di ruangan bayan selagi beliau bersiap-siap dengan cadarnya.....
Ternyata itu adalah pertemuan pertama dan terakhirku dengan beliau yang berasal dari padang, Sumatera barat, dengan bersuamikan laki-laki keturunan India, keluarga itu termasuk keluarga "high class" dengan usaha pabrik paving bloknya...
Beberapa bulan kemudian, tepat 30 hari sebelum ALLAH beri musibah yang super dahsyat yang dinamai oleh orang Jepang"Tsunami", suami beliau Al Ustad Bay *** berangkat untuk khuruj 40 hari, sehingga saat terjadi musibah itu,
Almarhumah bersama seorang anaknya yang masih balita dan seorang supir bergerak dengan mobil jenis pick up dalam usaha menyelamatkan diri dari "Air yang sedang marah" itu...beberapa hari setelah tsunami, belasan ahbab (non aceh, karena yang asli orang aceh sedang mengalami trauma ba'da tsunami) bergerak ke arah rumah beliau di daerah pasar aceh tersebut untuk memastikan tidak ada lagi jenazah yang belum di evakuasi guna di muliakan sebagaimana mestinya, akhirnya didapati hanya seorang jenazah lelaki saja seorang diri didalam sebuah mobil pick up warna hitam, tak ditemukan jenazah lain (tujuan evakuasi itu adalah prioritas mencari jenazah almarhumah)
Hari berlalu, tepat sepuluh hari Al Ustad Bay *** telah menyelesaikan tugasnya dalam rangka menolong agama ALLAH, beliau Al Ustad yang sudah sangat paham dan ikhlas menerima apa saja kehendak ALLAH atas keluarganya pulang menuju arah pasar aceh, bersama beberapa orang ahbab, beliau kembali untuk memastikan bahwa keluarga sudah berada di tempat yang "Aman" menurut ALLAH...
Sesampainya di rumah yang masih sulit di lewati karena begitu banyak sampah reruntuhan rumah, balok-balok kayu dan suasana yang sangat porak poranda...akhir nya tibalah beliau dan sahabat-sahabat beliau didepan sebuah mobil pick up berwarna hitam, terciumlah akan beliau wewangian yang harum dan lembut yang datangnya dari arah mobil, di hari kesepuluh musibah yang meluluh lantakkan aceh ini, rasanya tak mungkin kita bisa mencium bau wewangian dengan begitu banyak sampah dan ratusan jenazah yang belum dievakuasi, bau menyengat menusuk ke otak ada dimana-mana...
ALLAH kuasa Makhluk tak kuasa, Al Ustad menyusuri arah wewangian di dalam mobil, Innalillahi wa inna ilaihi rojiun...didapatinya tertidur dengan indahnya, seorang wanita yang selama ini dengan setia mendampingi
dan mendukung suami memperjuangkan agama ALLAH, SWT "tertidur" dengan sangat rapi dan masih lengkap pakaian beserta purdah menutupi seluruh wajahnya, kaos kaki dan sarung tangan yang utuh seperti seorang masturoh hendak berangkat khuruj fisabilillah, disaaat hampir 99 % jenazah ALLAH "jemput" dalam keadaan tanpa benang sehelaipun, beliau Allah Yarham, jangankan pakaiannya, purdahnya pun tidak terlepas dari tempatnya....dihari yang kesepuluh itu, saat berapa banyak jenazah sudah mulai bengkak bahkan tak ada bentuknya lagi, beliau Allah Yarham masih "memamerkan" kecantikan nya untuk menyambut kepulangan kekasih hatinya dari khuruj fisabillillah, saat begitu banyak tim evakuasi resmi, tak resmi, para ahbab pun sudah melakukan evakuasi berulang-ulang di tempat tersebut, tapi beliau ALLAH Yarham hanya "mengizinkan" imamnya yang "bisa" melihat keberadaan beliau dan menggendongnya sendiri untuk dibawa ke
markas aceh untuk dikuburkan di dekat markas bersama buah hati beliau yng balita yang juga ditemukan langsung oleh abunya di bawah mobil tersebut.
beberapa bulan kemudian, ALLAH kehendaki aku bisa bertemu dengan putri beliau ALLAH yarham yang saat terjadinya tsunami masih berada di pesantren tabligh di kota medan Sumatera utara, rasa penasaran yang sudah lama terpendam, kuajukan pertanyaan,"Ada kah amalan istimewa yang umi buat semasa umi masih hidup..?...putri beliau yang saat itu sudah menikah dan sekarang sudah memiliki 3 orang putra putri bercerita kepada kami,"
Abi pernah bercerita kepada saya, Abi sebagai seorang suami umi, belum pernah melihat umi dalam keadaan acak acakan, tak bersih, tak rapi...begitu juga dengan keperluan abi, tak pernah ada debu yang boleh menempel di sepatu atau sandal sederhana yang biasa abi pakai, umi akan sentiasa menyapunya denga tissue, saat tengah malam, abi turun dari tempat tidurpun untuk ke kamar mandi misalnya, maka dengan secepat itu pula umi membereskan sprei yang menjadi alas tidur abi kembali rapi dan licin saat abi keluar dari
kamar mandi..
seorang masturoh bercerita, "saat kami keluar 3 hari dirumah beliau, kami,melihat beliau mendapati jubah putih suaminya terkena sedikit sekali noda dari sambal, diambilnya baju itu, di cucinya baju yang ada nodanya saja lalu disetrikanya kembali, dan diletakkan kembali di tempat semula...
Demikian yang bisa saya sampaikan untuk hari ini... (saya akan menemui putri beliau untuk meminta izin telah menceritakan tentang umminya yang shalihah, sang Mujahidah yang dirindukan surga)...
(Kisah ini Di Tulis Oleh Seorang Masturoh Yang Merahasiakan Namanya)
Masha Allah 😥
ReplyDeletesaya pun menerima cerita penemuan jenazah beliau ini dari jamaah palu yg berangkat ke aceh saat evakuasi sunami
ReplyDeletesaya pun menerima cerita penemuan jenazah beliau ini dari jamaah palu yg berangkat ke aceh saat evakuasi sunami
ReplyDeleteMasyaallah
ReplyDelete