Sering saya harus mengelus dada manakala menyaksikan tingkah orang-orang yang mengaku mantan JT ( Jamaah Tabligh ) di dunia maya, walau saat ini rasa penasaran saya untuk mengetahui siapa oknum dibalik itu semua sudah tidak semenggebu seperti beberapa tahun yang lalu (2007-2010) saat masih intens berinteraksi dengan mereka pada forum-forum maupun membaca tulisan-tulisan mereka yang banyak tersebar di dunia maya.
Sejak pertama kali berinteraksi dengan mereka di dunia maya (2007) sampai saat ini setidaknya ada beberapa hal yang menjadi catatan saya mengenai apa dan siapa mereka, karena ada benang merah yang sama diantara mereka yang mengaku para mantan JT ( Jamaah Tabligh ) yang pada akhirnya saya bisa mengambil beberapa kesimpulan:
1.Biasanya orang-orang yang mengaku mantan JT ( Jamaah Tabligh ) mereka akan menggembar-ngemborkan bahwa mereka paham tentang usaha dakwah ini bahkan mereka tidak segan-segan akan bilang telah meluangkan masa sekian hari ( 40 hari bahkan ada yang bilang telah keluar IPB sampai negeri jauh ) tapi yang anehnya ketika ditanya hal-hal yang standar tentang udaha dakwah ini mereka tidak paham bahkan jawabannya cenderung bias dan tidak mengena pada substansi, contoh kecil mereka tidak akan pernah mau menjawab bila ditanya dimana halaqoh dan muallah mereka dulu, padahal dengan mengetahui halaqoh dan muallah mereka setidaknya kita bisa tabayun dan tidak hanya debat kusir didunia maya, keadaan yang paradoksial bila dibandingkan dengan orang-orang yang benar-benar aktif dalan usaha dakwah ini dimana mereka sangat pelit ( malu ) untuk menyatakan berapa lama mereka sudah pernah keluar khuruj tetapi sangat mudah untuk menyebutkan halaqoh atau muallah mereka berasal, ini dikarenakan mereka paham dalam usaha dakwah ini bukan berapa lama dan jauh anda berkorban untuk khuruj tetapi sejauh mana amalan-amalan dalam khuruj itu wujud dalam diri dan lingkungan anda.
Ada pengalaman yang lucu mengenai para mantan JT ( Jamaah Tabligh ), suatu ketika saya bertemu dengan orang yang sangat vocal mengecam usaha dakwah ini dan dia bilang sudah lama ikut usaha dakwah ini tepatnya dia pertama kali ikut usaha dakwah ini tahun 2004, dan dia sudah keluar 4 bulan ( menurut ucapannya ) tapi yang anehnya ketika saya tanya halaqohnya dimana , dia menjawab Masjid Jami Kebun Jeruk , rasanya saya mau ketawa dibuatnya, karena Masjid Jami Kebun Jeruk tidak pernah menjadi halaqoh dia berfungsi sebagai markaz dakwah dan muallah , sedangkan masjid tersebut masuk ke halaqoh Taman Sari, dan yang anehnya lagi dirinya mengaku sudah keluar 4 bulan tetapi ketika saya tanya apa itu DTI ( Dakwah, Taklim, Istiqbal ) dirinya tidak bisa menjawab, bahkan untuk menjelaskan apa itu 2,5 jam dirinya terlihat bingung, tapi sudahlah bukannya kita diperintahkan untuk selalu positif thinking (Khusnudzon) , jadi saya berkesimpulan mungkin saja dia benar telah keluar 4 bulan tetapi Allah swt tidak aktifkan dia dalam usaha dakwah ini pastinya bukan karena orang tersebut tahu kejelekan usaha dakwah ini ( menurut pendapatnya ), melainkan asbab mungkin dia dulu saat berada dalam usaha dakwah ini berkerja tidak dengan tertib yang sudah digariskan.
2 Persamaan mereka-mereka yang mengaku mantan JT ( Jamaah Tabligh ) dan terlihat vocal di dunia maya rata-rata bukan berlatar belakang agama yang kuat malahan sebagian dari mereka adalah orang biasa ( awam ) yang kebetulan Allah beri hidayah melalui usaha dakwah ini dan karena selama didalam usaha dakwah ini mereka berjalan tidak diatas tertib maka Allah swt lemparkan dari usaha dakwah ini, terbukti beberapa orang yang sempat saya tahu identitas aslinya di dunia nyata , mereka kebanyakan hanya orang-orang yang kebetulan mempunyai akses internet bebas ( memakai fasilitas kantor tempat mereka bekerja ) sedangkan profesi sensungguhnya bukan ustadz atau ahli agama melainkan berprofesi sebagi IT, Penjaga Warnet, Operator Alat Berat , Karyawan baik swasta maupun Pegawai Negeri, Mahasiswa bahkan ada yang Buruh Pabrik tetapi anehnya dari tulisan dan ucapan mereka seakan-akan memposisikan diri sebagai ahli agama padahal kalau diajak lebih jauh bicara agama mereka pastinya tidak sanggup selain hanya Copy Paste.
Pernah ada salah seorang yang sangat vocal dari mereka bertemu dengan saya di dunia nyata pastinya bukan untuk debat karena kalau untuk urusan itu saya menyerah saya bukan ahli agama jadi urusan debat mendebat agama bukan domain saya. Ketika orang tersebut berkunjung kerumah saya dia diam seribu bahasa, mungkin dia shock ketika tahu saya tinggal di rumah petakan yang sangat biasa saja, dirinya bertanya kenapa pintu luar rumah saya pakai hordeng , lantas saya jawab karena isi rumah itu aurat dan karena aurat saya gunakan hordeng di depan pintu rumah saya untuk menjaga supayah orang luar yang tidak berhak tidak dapat melihat isi rumah saya dari luar, dan dia heran ketika istri saya mengeluarkan makanan dan minuman melalu balik hijab, saya tidak berani bilang ini sunah atau bukan karena pastinya dirinya akan bertanya ‘MANA DALILNYA”, saya hanya bilang wanita itu aurat dan sebaik-baiknya wanita adalah yang tidak dilihat dan melihat pria, tidak lama berselang dia pamit tetapi sebelum pamit dia mengatakan kepada saya bahwa dirinya malu bahwa dirinya masih jauh dari amalan Islam yang sesungguhnya sampai disini saya masih tidak mengerti apa yang dirinya maksud tetapi sejak saat itu dirinya tidak muncul lagi.
Postingan ini ditulis bukan untuk membela usaha dakwah ini karena usaha dakwah ini tidak memerlukan pembelaan dari siapapun terlebih saya bukan orang yang ahli korban dan paham terhadap usaha ini, saya hanya ingin berbagi sedikit pengalaman bahwa seperti namanya Dunia Maya adalah dunia yang tak nyata dimana kebenaran seringkali menjadi sesuatu yang abstrak, tetapi apapun itu baik di dunia nyata dan maya sangat penting untuk memberikan penilaian yang adil terhadap suatu hal jangan pernah memvonis orang sesat, ahli bidah dan pantas masuk neraka, karena urusan amal manusia biarkan Allah swt yang menilai.
..Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa’atubu Ilaik Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Partisipasi dan amal jariyah dalam perluasan dan pembangunan masjidil
ReplyDeleteharam dan masjid Nabawi
1. Niat Ibadah ( dari Allah,Karena Allah dan untuk Allah)
2. Membawa beberapa batu kerikil kecil yang Haq dari tanah air
3. Point no 2 dapat dibawa sendiri/ dititipkan kepada Jamaah yang akan
berangkat Umroh dan Haji
4. Batu kerikil diletakkan diarea yg sedang dibangun/di Cor semen
5. Atau dititipkan kepada pekerja pembangunan agar diletakkan ditempat
tersebut
6. Mudah-mudahan Allah Ridho dengan apa yang kita kerjakan
* Umumnya waqaf qur'an
* Tidak ada kotak amal di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
* Mungkin Batu kerikil tidak berarti untuk sebagian orang,akan tetapi
jika diletakkan di kedua Masjid tersebut,paling tidak batu kerikil ini
akan menjadi bagian terkecil dari bangunan tersebut.
* Moment Perluasan dan Pembangunan Masjidil haram dan Masjid Nabawi