Mengenang alm. Zainal Nurrizky Putra Bungsu pak Wiranto yg Meninggal di Afrika Selatan yang sedang menimba ilmu di Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya.
Cerita dari teman dekatnya brother Zainal Nurrizki Wiranto di SA tentang keadaan almarhum waktu meninggal dan sebelum meninggal.
Dari yg memandikannnya, wajahnya bersih bercahaya, ga ada satu luka pun di badannya, jenazahnya sangat
ringan ketika diangkat, Selama dua hari sakit, beliau selalu dzikir... Allah.. Allah... Dan berangkat dengan kalimah LaailahaillAllah dilisannya
Subhanalloh
Meninggal dimadrasah darool ulum zakaria, afsel.. Disholatkan oleh 600 ulama.. Didoakan oleh ratusan hafiz.
Alhamdulillah, Allah sudah sempurnakan amalannya, 2 bulan sebelumnya, inal sudah dinikahkan Allah dengan seorg wanita soleha.
2 minggu sebelumnya, datang ke Indonesia, inal sempat cuci kaki kedua orang tuanya minta doa supaya dimudahkan dalam menghafal qur'an.
Masih teringat jumpa almarhum beberap tahun yang lalu di ternate waktu beliau khuruj 4 bulan ke pulau " di malut, almarhum sangat suka menulis puisi" ,Kami waktu itu di jamaah yg berbeda dengan almarhum, kami jamaah (masturah 40 hari), ada kakak ipar beliau mas abdi dan Ustadz Lutfi yusuf juga..."
Almarhum menulis surat kepada kakanya yang tergabung di jamaah masturah, didalam nya ada sebuah puisi tetang wanita solehah, ajiiiib...", Mas Abdi waktu bayan masturah diakhir bayan membacakan puisi tersebut, dan semua jamaah yang mendengar tak mampu menahan air mata karena terharu"
Kenapa bisa terharu? Karena kita semua tau siapa almarhum sebelumnya, bayangkan saja, anak seorang jendral, semua ada, hidup tanpa agama, nakal luar biasa..." Sampai pak wiranto sudah kehabisan cara untuk memperbaiki inal, sampai suatu hari inal diserahkan kepada mas Abdi dan diajak khuruj fisabilillah", Mas Abdi bilang kepada pak Wiranto inal harus dikhurujkan 4 bulan insyaAllah akan ada perbaikan ” pak Wiranto tawarkan ke inal pilih mana Khuruj 4 bulan atau di penjara”
Akhirnya dengan berat hati almarhum pun berangkat khuruj fisabilillah selama 4 bulan ke Malut i'tikaf dari masjid ke masjid untuk perbaiki diri",
"Ketika inal sedang gerak di Pulau Obi. Disana, ia bermimpi duduk di suatu telaga. Dari ujung telaga ada orang yang memanggilnya...", Orang itu meminta inal untuk melihatkan wajahnya di telaga itu, Ketika dilihat wajahnya kurang bersih, seperti bukan wajah orang soleh..." Orang tersebut kemudian meminta inal untuk berenang di telaga itu.
Hingga akhirnya wajahnya yang tadinya kotor menjadi kembali bersih.",Setelah kembali dari Khuruj, banyak perubahan yang ia rasakan. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk belajar al quran ke johanesberg, subhanallah"
Hidayah milik Allah, dan Allah akan berikan kepada siapa saja yang mau, meskipun dia seorang penjahat, pelacur, maling, pemabok dan seabagainya..."
Bagi yang gak mau, siapa pun dia Allah ga akan beri, meskipun dia anakny Nabi, istrinya Nabi, orang tuanya nabi paman nya Nabi, Allah tak beri", Kematian adalah Pelajaran terbaik bagi kita, semoga kita semua Allah matikan degan husnul khatimah, Mati dalam Dakwah!
Aamiiiin
#ComeBackToAllah"
Zainal Wiranto di tengah |
0 Response to "Kargozari Zainal, Almarhum Anak Wiranto"
Post a Comment