3 Hari Berkesan didalam Kalbu sang Polisi

sebelumnya saya ini pernah mondok di pesantren selama 5 tahun. Dipondok saya termasuk santri yang bengal dan nakal dan akhirnya sayapun dikeluarkan dari pesantren saya melanjutkan sekolah di SMU swasta kemudian saya mendaftar di kepolisian Alhmadulillah saya lulus. Selama bertugas belasan tahun di kepolisian (SULTENG,SULBAR,SULSEL) boleh dibilang hampir tiap tahun saya masuk sel karena nakal, istilahnya nisab Tahunan di sel  . 

3 Hari Berkesan didalam Kalbu sang Polisi


Terus terang setiap saat saya merasa malu karena sholat saya bolong bolong bahkan sholat Jumat pun tidak saya kerjakan termasuk puasa jika bulan ramadhan tiba, minum miras dan perbuatan maksiatpun sering saya lakukan, namun dihati kecil saya kadang kala menangis ingin seperti orang lain yg sholatnya terjaga, puasa dll. 

Saya bingung hendak kemana arah dan tujuan hidup ini, ketika saya menonton tayangan tv acara hipnotis ingin rasanya diri ini dihipnotis agar taat beribadah, mencoba mencari ulama hendak meminta amalan dan didoakan agar taat beribadah eh guru saya keburu berpulang ke rahmatullah (KH MAHDY HAKMA). 

Hingga suatu ketika di Bulan Nopember 2012 sampai Februari 2013 (3 Bulan) saya di sel di polres bulukumba karena tersangkut kasus pidana, setelah menjalani hukuman kurungan selama 3 bulan yg menyiksa, saya dipilih oleh Kapolres Bulukumba untuk keluar 3 hari bersama Jamaah Usaha Atas Iman. Bulan maret ini tepat setahun lalu (Maret 2013) pertama kali saya keluar 3 hari khuruj di daerah Kajang Bulukumba berdasarkan Sprint (Surat Perintah) Kapolres. 

Hari pertama yg saya rasakan badan pegel linu maklum duduk di majelis taklim dan mudzakarah yang begitu menyiksa, dalam hati terbersit rasa dongkol capek dan ngantuk luar biasa. Ketika sholat tahajud malam pertama saya pun merasa jengah mendengar orang nangis disamping saya ketika sholat, hari kedua pun tiba , seperti hari sebelumnya duduk lagi di majelis taklim yg begitu menyiksa dan ngantuk luar biasa, dan diwaktu magrib saya dipilih menjadi makmur ketika jaulah,saya merasa sangat senang sekali karena saya bisa jalan jalan keluar tanpa harus duduk di majelis yg begitu menyiksa. Sebelum jaulah Amir memimpin doa hidayah, Dalam doanya ada ucapannya yg sangat menyentuh kalbu, entah kenapa tiba tiba air mata jatuh dipelupuk mata begitu deras membasahi pipi, hingga usai doa dipanjatkan bahkan sampai selesai ketika kembali dari jaulah saya tak berhenti menangis. 

Ya Allah inilah jalan kebenaran yg sekian lama kucari, ketika tahajud pun tiba air mata jatuh berderai tak tertahankan… Alhamdulillah YA Allah Engkau memilih saya dalam usaha atas iman ini. Hari ketiga sekaligus hari terakhir…… Taklim, Mudzakarah, Bayan semua terasa indah, tapi kok waktu terasa berlalu sangat cepat sekali… 3 hari berkesan didalam kalbu tak akan saya lupakan sepanjang hayatku… Alhamdulillah sampai hari ini tak satupun waktu sholat lagi yg terlewatkan semoga demikian seterusnya sampai ajal menjemputku... Tiada kesyukuranku yg paling besar adalah karunia Iman dan Hidayah serta usaha atas iman. Salam Dakwah wat Tabligh

0 Response to "3 Hari Berkesan didalam Kalbu sang Polisi"

Post a Comment