Masjid yang Menjadi Museum di Australia

jamaah australia gerak di sebuah kampung bekas tanah orang afganistan di sebelah barat benua aoustralia, 4 jam perjalanan dari Sydney lewat jalur darat. Disana banyak kuburan2 bernisan bukan salib tapi batu nisan biasa dan kebanyakan adalah ulama karena ditulis di batu nisan dgn nama Maulana Fulan dan Maulana Fulan...

Setelah jamaah bergerak di kampung itu dan mrk tidak men...emukan masjid, salah satu dari mereka usul cari nama orang islam di Yellow pages, setelah dapat satu nama yg sprtinya nama org Islam, maka ditanyai lewat telpon ahwal org tsb, ternyata dia bukan muslim hanya namanya saja spt orang Islam pd umumnya. kemudian jamaah bertanya kpd si fulan itu, dimanakah mereka menemukan masjid. Ternyata orang tsb tidak tahu apa itu masjid, cuma dia tahu satu bangunan yg mungkin dimaksudkan oleh jamaah. Setelah itu, ia berikan alamat bangunan itu kpd jamaah tsb.

telpon ditutup...

Kemudian jamaah bergerak mencari bangunan yg disangka masjid itu. Akhirnya ditemukanlah sebuah bangunan berkubah dan benar2 spt masjid. Mereka sangat senang dan ingin masuk ke dalam..

Tiba-tiba mereka dicegat oleh petugas2 bangunan itu. Mereka ditanyai keperluan, dan jika ingin masuk bangunan ini harus membeli karcis seharga 2 Dolar di depan. Jamaah pun kaget, mengapa harus membeli karcis utk bisa masuk ke dalam masjid?? Akhirnya jamaah husnuzon mungkin ini cara orang sini menarik infaq..

Setelah karcis dibeli untuk semua jemaah, mereka masuk ke dalam masjid dgn membuka sepatu terlebih dahulu..

tiba-tiba..

petugas2 bangunan tadi menegur jamaah dan bertanya, mengapa mereka melepas sepatu? karena untuk masuk ke dalam tidak mengapa memakai sepatu. Jamaah karena memakai adab ke dalam masjid, mereka tetap melepas sepatu dan sendal mrk.

Ternyata setelah mereka masuk ke dalam, bangunan masjid tua ini telah berubah menjadi museum. di dalam masjid masih ada karpet ...(sajadah), mimbar, mihrab, Al-Quran dan kitab2 klasik, bahkan ada jubah2 imam dan sorban mereka dipajang di dalam mihrab.

Jemaah kemudian membantu membersihkan masjid dan mengumandangkan azan tanpa mikrofone di luar bangunan masjid.

Tiba-tiba,.

datang seorang nenek renta, memandangi muazin dari atas hingga bawah tubuh memperhatikan pakaian jamaah itu. Nenek itu tampak menyimak azan sampai habis.

Setelah azan selesai, nenek itu berkata kepada jamaah, "Dulu saya pernah mendengar suara ini (azan) ketika saya masih anak-anak... "

Ajib...

bagitulah da'wah jika tidak dilakukan dan umat islam tidak mau bergerak korban harta diri, maka agama tidak akan tersebar bahkan bisa mati, walaupun banyak ilmu dan ulama..

Smg bisa kita petik hikmah dari kargozari ini..

open day museum?

0 Response to "Masjid yang Menjadi Museum di Australia"

Post a Comment