Di daerah saya ada ahbab yang pernah keluar fi sabilillah dakwah ishlah diri 3 hari. Bujangan. Saya tidak tahu apakah ia selesai sekolah atau tidak. Biasanya ketika ia ditugaskan ta'lim, ia membaca kitab ta'lim pelan sekali dan terbata-bata seperti belum terbiasa membaca. Kadang juga salah baca. Padahal kitabnya berbahasa Indonesia.
Pekerjaan ahbab ini serabutan alias tidak menentu. Suatu ketika ia bekerja sebagai pencari (pengumpul) pasir dari sungai. Pasir dikumpulkan dari dasar sungai atau bisa juga didapat dengan cara menggali bagian bawah tebing pinggiran sungai. Ini bisa beresiko tebing bisa runtuh.
Hari itu ia bekerja mengumpulkan pasir dari sungai bersama satu temannya. Temannya itu belum pernah ikut keluar fi sabilillah dakwah ishlah diri.
Tibalah saat sholat zuhur. Si ahbab pun mengakhiri pekerjaannya untuk segera memenuhi panggilan adzan sholat zuhur di masjid terdekat. Sayangnya temannya tidak mau mengikuti si ahbab untuk segera sholat zuhur. Temannya bilang kurang lebihnya, "masih tangguh nih, hasilnya bisa lumayan"
Selesai sholat zuhur, si ahbab sempat makan siang. Kemudian kembali lagi ke sungai tempat mengumpulkan pasir tadi. Dari seberang, si ahbab ini tidak melihat lagi temannya ada di tempat mengumpulkan pasir tadi.
si Ahbab kembali menceburkan sebagian tubuhnya di sungai di tempat semula. Kemana gerangan temannya tadi? Betapa terkejutnya si ahbab ini ketika menemukan kaki temannya di dalam sungai. Ternyata temannya telah meninggal dunia di dalam sungai. Sebagian tubuh temannya itu tertindih oleh tebing sungai runtuh.
Subhanallah..! si Ahbab diselamatkan Allah SWT dengan sebab segera melaksanakan sholat tepat di awal waktu berjamaah dan di masjid. Betul sekali sholat jangan ditunda-tunda, sebab umur manusia tidak ada yang tahu kapan berakhirnya. Insya Allah niat ambil hikmah dan pelajaran dari pengalaman teman kita ini. Niat amal sampaikan!
sumber
Pekerjaan ahbab ini serabutan alias tidak menentu. Suatu ketika ia bekerja sebagai pencari (pengumpul) pasir dari sungai. Pasir dikumpulkan dari dasar sungai atau bisa juga didapat dengan cara menggali bagian bawah tebing pinggiran sungai. Ini bisa beresiko tebing bisa runtuh.
Hari itu ia bekerja mengumpulkan pasir dari sungai bersama satu temannya. Temannya itu belum pernah ikut keluar fi sabilillah dakwah ishlah diri.
Tibalah saat sholat zuhur. Si ahbab pun mengakhiri pekerjaannya untuk segera memenuhi panggilan adzan sholat zuhur di masjid terdekat. Sayangnya temannya tidak mau mengikuti si ahbab untuk segera sholat zuhur. Temannya bilang kurang lebihnya, "masih tangguh nih, hasilnya bisa lumayan"
Selesai sholat zuhur, si ahbab sempat makan siang. Kemudian kembali lagi ke sungai tempat mengumpulkan pasir tadi. Dari seberang, si ahbab ini tidak melihat lagi temannya ada di tempat mengumpulkan pasir tadi.
si Ahbab kembali menceburkan sebagian tubuhnya di sungai di tempat semula. Kemana gerangan temannya tadi? Betapa terkejutnya si ahbab ini ketika menemukan kaki temannya di dalam sungai. Ternyata temannya telah meninggal dunia di dalam sungai. Sebagian tubuh temannya itu tertindih oleh tebing sungai runtuh.
Subhanallah..! si Ahbab diselamatkan Allah SWT dengan sebab segera melaksanakan sholat tepat di awal waktu berjamaah dan di masjid. Betul sekali sholat jangan ditunda-tunda, sebab umur manusia tidak ada yang tahu kapan berakhirnya. Insya Allah niat ambil hikmah dan pelajaran dari pengalaman teman kita ini. Niat amal sampaikan!
masya allah
ReplyDelete