kisah ini terjadi di penghujung tahun 60an dan dikargozarikan seorang da`i dari mewat mengenai seorang sathi atau ahbab pekerja dakwah yang mati di jalan Allah ketika sedang ditasqil ke suatu desa di provinsi distrik andhra pradesh india ... , sathi ini bukanlah seorang ulama , ustad atau hafiz , beliau seorang petani biasa dikampung halamannya , di penghujung masa 3 chilla jamaah dakwah jalan kaki yang diikutinya , beliau sathi ini dapat tugas memberi bayan atau ceramah ba`da maghrib
... , dan beliau yang berusia sekitar 60 an ini melaksanakanya dengan penuh semangat , tawadhu seperti biasanya ... , diawali dengan salam dan dilanjutkan dengan membicarakan kebesaran2 Allah , di pertengahan bayan ceramahnya , tiba tiba beliau terdiam dan tertunduk sambil memegang dada2 nya ... , jamaah masjid yang penuh ini pun tertegun sekitar beberapa menit ... , seorang rekan seusaha di jemaah berdiri untuk menolongnya ... , tak lama beliau sathi ini kembali menegakkan kepala dan mulai berusaha berbicara lagi , walau dengan terbata bata dan berkata ... ,
" ... jamaah masjid , saudara saudara seiman ku yang sangat kucintai , sesungguhnya ... ' tiada yang patut kita sembah selain Allah dan Muhammad adalah benar utusan Allah' ... " , ...
dan beliaupun tertunduk lagi kemudian rubuh dari kursi , dan menghembuskan nafas terakhirnya setelah mendakwahkan kalimah ...... , semua hadirin pun sontak berdiri menghampirinya ... , melihat pemandangan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya , bau harum bunga yang sedap entah apa nama bunganya melingkupi seisi masjid ini .... , atas kuasa Allah , kematian sang da`i ini menjadi asbab hidayah seisi masjid bahkan hampir semua laki laki penduduk desa tersebut setelah kematian beliau keluar cash berdakwah di jalan Allah ... , subhanAllah
sebuah kematian tepat disaat mendakwahkan kalimah ... , semoga penulis bisa Allah pilih mendapatkan akhir perjalanan kehidupan dengan cara yang sama ... Aamiin Ya Allah
.
karghozari : bhai aminuddin , bihar
... , dan beliau yang berusia sekitar 60 an ini melaksanakanya dengan penuh semangat , tawadhu seperti biasanya ... , diawali dengan salam dan dilanjutkan dengan membicarakan kebesaran2 Allah , di pertengahan bayan ceramahnya , tiba tiba beliau terdiam dan tertunduk sambil memegang dada2 nya ... , jamaah masjid yang penuh ini pun tertegun sekitar beberapa menit ... , seorang rekan seusaha di jemaah berdiri untuk menolongnya ... , tak lama beliau sathi ini kembali menegakkan kepala dan mulai berusaha berbicara lagi , walau dengan terbata bata dan berkata ... ,
" ... jamaah masjid , saudara saudara seiman ku yang sangat kucintai , sesungguhnya ... ' tiada yang patut kita sembah selain Allah dan Muhammad adalah benar utusan Allah' ... " , ...
dan beliaupun tertunduk lagi kemudian rubuh dari kursi , dan menghembuskan nafas terakhirnya setelah mendakwahkan kalimah ...... , semua hadirin pun sontak berdiri menghampirinya ... , melihat pemandangan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya , bau harum bunga yang sedap entah apa nama bunganya melingkupi seisi masjid ini .... , atas kuasa Allah , kematian sang da`i ini menjadi asbab hidayah seisi masjid bahkan hampir semua laki laki penduduk desa tersebut setelah kematian beliau keluar cash berdakwah di jalan Allah ... , subhanAllah
sebuah kematian tepat disaat mendakwahkan kalimah ... , semoga penulis bisa Allah pilih mendapatkan akhir perjalanan kehidupan dengan cara yang sama ... Aamiin Ya Allah
.
karghozari : bhai aminuddin , bihar
0 Response to "Kematian Tepat Saat Mendakwahkan Kalimah"
Post a Comment