Saya Gak Ngutang Kan..?

Saya ingin berbagi cerita tentang kisah saya keluar 40 hari dari Halakah Mangsang Batam di awal tahun 2011.
Saat 2 bulan sebelum keluar, saya sudah bagi nama di musyawarah halakoh. Saat di tafakut, saat itu saya tidak cukup uang untuk keluar.

Saya Gak Ngutang Kan..?


Dan singkat cerita, tibalah pada malam markas terakhir sebelum jemaah diberangkatkan, dalam musyawarah di markas saya kembali di tanya apakah tafakut saya sudah cukup? Dan saya katakan, belum cukup. Waktu itu uang yang ada di tangan saya hanya Rp 70.000. Dan akhirnya musyawarah memutuskan saya tidak jadi ikut dalam rombongan 40 hari yang akan di keluarkan esok harinya, karena tafakut / uang saya tidak cukup. Meski sedih mendenengar keputusan itu, tapi saya ikhlas jika itu datang dari Allah. Dalam hati saya berkata “ Ya Allah, apakah Engkau tidak mendengar doa hamba selama ini dalam tahajut dan puasa hamba ? Bukankah Engkau yang mengatakan bahwa doa pada waktu tersebut adalah mustajab.. ?”
Saat saya keluar dari masjid dan bejumpa dengan teman – teman dari halakah lain, jika saya ditanya apakah jadi berangkat besok, saya jawab “gak jadi”
Waktu sudah menunjukkan jam 11 malam, sebelum tidur (i’tikaf di markas) saya berniat melaksanakan sholat hajat 6 rakaat. Saat baru selesai salam 2 rakaat pertama, tiba2 Pak Suhail (rekan satu halakah) menghampiri saya.
Pak Suhail : “Assalamu ‘alaikum, Muchlis, apa kamu berniat sungguh-sungguh mau ikut keluar besok ?”
Saya : “ Ya Pak”
Pak Suhail : “ Apa lagi masalahmu yang lain selain masalah tafakut ? “
Saya : “ Gak ada Pak “
Pak Suhail : “ Ya sudah kalo begitu, besok pagi habis subuh, kamu pulang ke rumah dan kemasi bajumu dan perlengkapan lain, Kamu ikut berangkat saja ya keluar 40 hari, soalnya jemaahnya kurang. “
Saya :”Tapi saya kan gak punya uang Pak ?”
Pak Suhail : “ Uangnya sudah ada, besok saya kasi ya, kita berangkat ke Tanjung Balai Karimun dulu ikut JUR KEPRI di sana“
Saya : “Dari mana uangnya pak ?”
Pak Suhail : “Dari Allah, kamu gak perlu tau sumbernya dari mana, yang jelas ini pemberian Allah untukmu.”
Saya : “Tapi, saya gak ngutang kan..?”
Pak Suhail : “Gak, kamu gak ngutang. Ini memang buat kamu. Ya sudah ya.. besok pagi saya tunggu di markas, kita berangkat sama2 ke Karimun..”
Pak Suhail pergi. Dalam hati saya takjub melihat kebesaran Allah ini, dalam sekejap, Allah rubah semuanya. Karena sebelumnya di musyawarah saya sudah di putus untuk tidak ikut karena tida cukup maal, namun dalam hitungan jam Allah hantar maal untuk saya bisa ikut keluar.
Dalam hati saya memohon ampun pada Allah karena telah berprasangka bahwa Allah tidak mendengar doa saya..
Hikmah dari kisah ini : Selalu masih ada harapan meskipun di titik darah yang penghabisan. Jangan pernah menyepelekan kekuatan doa.. Yakinlah hanya pada Amal agama, bukan pada maal....


0 Response to "Saya Gak Ngutang Kan..?"

Post a Comment