Ada seorang laki laki asal Libya, ia bersama ibu dan seorang saudari perempuannya pindah dari Libya bermigrasi atau menetap di London , Inggris / UK . Ia mengatakan, di antara mereka bertiga hanya ibunya saja yang shalat . Ia dan saudarinya tidak shalat bahkan tidak mengerti shalat .
.
Suatu hari, ia datang ke satu cafe shop atau kedai kopi , dan berkenalan dengan beberapa orang laki-laki keturunan Arab dan Pakistan . Mereka menawari cuma cuma segelas kopi susu hangat serta beberapa potong snack sebagai tanda perkenalan sebagai sesama umat muslim . Pembicaraan tak jauh dari seputar dakwah dan kebesaran Allah , Pria ini pura pura mendengar serius tetapi didalam hati hanya masuk telinga kanan dan keluar di telinga kiri ,
" ... lumayan yang penting dapat kopi susu plus snack gratis ... " , fikirnya ,
.
Di akhir perjumpaan , mereka mengajak untuk singgah shalat berjamaah di sebuah masjid dan memberi kartu nama atau name card dan hadiah sebuah tasbih berikut sebuah buku saku tentang nasehat2 agama. Dia merasa pemberiannya ini tidak bermanfaat sama sekali, shalat saja tidak, apalagi membaca dan berzikir. Tapi karena merasa tidak enak menolak, ia pun menerima pemberiannya dan disimpan di saku baju. Sesampainya di rumah, dikeluarkan dari saku baju lalu dilemparkan hingga terperosok di bawah lemari .
.
Setelah beberapa hari, di suatu malam, seperti biasa ia pulang dari aktivitas lalu menonton televisi , mencari acara yang menarik di TV, dari chanel ke chanel lainnya namun tidak ada acara yang membuat ia tertarik . Lalu membuka majalah, tidak juga ia merasa berselera berlama-lama membacanya. Setelah itu berselancar di dunia maya, juga tidak ada yang memikat perhatiannya . Akhirnya ia pun menutup tirai jendela dan bersiap tidur .
.
Dibolak-balikkan badan, namun tidak juga rasa kantuk itu datang. Malah ia teringat akan buku saku yang diberikan oleh kenalan laki-laki tempo hari itu. Susah payah, akhirnya ia berhasil mengeluarkan buku itu dari bawah kolong lemarinya.
.
Saat dibuka buku itu, ternyata matanya tertuju pada tulisan fadhilah2 beramal ...
" ... barangsiapa mengamalkan ini akan mendapatkan hal ini, barangsiapa mengamalkan demikian maka pahalanya demikian ..." .
Saat itu, kondisi jiwanya adalah kondisi seseorang yang telah berputus asa dari rahmat Allah karena banyaknya dosa-dosa yang telah ia lakukan. Ia seperti seseorang yang telah berpasrah diri kalau ditetapkan sebagai penghuni neraka. Saat membaca buku itu, ternyata hidayah dari Allah tiba .Ternyata hadiah itu benar-benar memberikan kesan yang dalam bagi dirinya . Hingga tak terasa ia membacanya hingga hampir datang waktu subuh.
.
Saat itu ia lihat ibunya sedang menunaikan shalat tahajud . Selesai ibunya shalat, ia berkata kepadanya, “Ibu, aku ingin shalat”. Ibunya menjawab, “Mandilah terlebih dahulu”. Ia pun mandi kemudian berangkat ke masjid terdekat untuk menunaikan shalat shubuh dan bertemu dengan kenalannya di cafe shop atau kedai kopi tempo hari . Sejak saat itu ia tidak pernah lagi meninggalkan shalat.
.
Dikargozarikan oleh Maulana Utsman , aktifis dakwah di Inggris / UK , bahwa orang ini kemudian menjadi seorang da’i yang cukup dikenal di London. Ia sangat bersemangat dalam berdakwah hingga ke manca negara dan juga berdakwah dimana saja ketika berjumpa dengan orang-orang Islam maupun non-Islam. Dan banyak orang mendapatkan hidayah dari Allah melalui dirinya .
.
SubhanAllah ...
...
.
InshaaAllah , hikmah yang bisa kita ambil dari kisah ini ...
.
* Tidak remehkan hadiah sekecil apapun.
* Tidak memvonis seseorang sudah tertutup hidayah darinya .
* Membiasakan memberi hadiah-hadiah yang bermanfaat kepada orang-orang untuk melembutkan hati mereka menerima dakwah.
* Seseorang dengan profesinya masing-masing bisa memberikan hadiah , akan datang suatu hari, Allah bukakan hidayah bagi mereka yang diberi hadiah .
* Berdakwah bisa dilakukan dimana saja, sampai berjumpa dengan seseorang di sebuah warung kopi pun adalah kesempatan untuk berdakwah.
.
InshaaAllah ... siap amalkan ikramul muslimin dan sampaikan ...
sumber
.
Suatu hari, ia datang ke satu cafe shop atau kedai kopi , dan berkenalan dengan beberapa orang laki-laki keturunan Arab dan Pakistan . Mereka menawari cuma cuma segelas kopi susu hangat serta beberapa potong snack sebagai tanda perkenalan sebagai sesama umat muslim . Pembicaraan tak jauh dari seputar dakwah dan kebesaran Allah , Pria ini pura pura mendengar serius tetapi didalam hati hanya masuk telinga kanan dan keluar di telinga kiri ,
" ... lumayan yang penting dapat kopi susu plus snack gratis ... " , fikirnya ,
.
Di akhir perjumpaan , mereka mengajak untuk singgah shalat berjamaah di sebuah masjid dan memberi kartu nama atau name card dan hadiah sebuah tasbih berikut sebuah buku saku tentang nasehat2 agama. Dia merasa pemberiannya ini tidak bermanfaat sama sekali, shalat saja tidak, apalagi membaca dan berzikir. Tapi karena merasa tidak enak menolak, ia pun menerima pemberiannya dan disimpan di saku baju. Sesampainya di rumah, dikeluarkan dari saku baju lalu dilemparkan hingga terperosok di bawah lemari .
.
Setelah beberapa hari, di suatu malam, seperti biasa ia pulang dari aktivitas lalu menonton televisi , mencari acara yang menarik di TV, dari chanel ke chanel lainnya namun tidak ada acara yang membuat ia tertarik . Lalu membuka majalah, tidak juga ia merasa berselera berlama-lama membacanya. Setelah itu berselancar di dunia maya, juga tidak ada yang memikat perhatiannya . Akhirnya ia pun menutup tirai jendela dan bersiap tidur .
.
Dibolak-balikkan badan, namun tidak juga rasa kantuk itu datang. Malah ia teringat akan buku saku yang diberikan oleh kenalan laki-laki tempo hari itu. Susah payah, akhirnya ia berhasil mengeluarkan buku itu dari bawah kolong lemarinya.
.
Saat dibuka buku itu, ternyata matanya tertuju pada tulisan fadhilah2 beramal ...
" ... barangsiapa mengamalkan ini akan mendapatkan hal ini, barangsiapa mengamalkan demikian maka pahalanya demikian ..." .
Saat itu, kondisi jiwanya adalah kondisi seseorang yang telah berputus asa dari rahmat Allah karena banyaknya dosa-dosa yang telah ia lakukan. Ia seperti seseorang yang telah berpasrah diri kalau ditetapkan sebagai penghuni neraka. Saat membaca buku itu, ternyata hidayah dari Allah tiba .Ternyata hadiah itu benar-benar memberikan kesan yang dalam bagi dirinya . Hingga tak terasa ia membacanya hingga hampir datang waktu subuh.
.
Saat itu ia lihat ibunya sedang menunaikan shalat tahajud . Selesai ibunya shalat, ia berkata kepadanya, “Ibu, aku ingin shalat”. Ibunya menjawab, “Mandilah terlebih dahulu”. Ia pun mandi kemudian berangkat ke masjid terdekat untuk menunaikan shalat shubuh dan bertemu dengan kenalannya di cafe shop atau kedai kopi tempo hari . Sejak saat itu ia tidak pernah lagi meninggalkan shalat.
.
Dikargozarikan oleh Maulana Utsman , aktifis dakwah di Inggris / UK , bahwa orang ini kemudian menjadi seorang da’i yang cukup dikenal di London. Ia sangat bersemangat dalam berdakwah hingga ke manca negara dan juga berdakwah dimana saja ketika berjumpa dengan orang-orang Islam maupun non-Islam. Dan banyak orang mendapatkan hidayah dari Allah melalui dirinya .
.
SubhanAllah ...
...
.
InshaaAllah , hikmah yang bisa kita ambil dari kisah ini ...
.
* Tidak remehkan hadiah sekecil apapun.
* Tidak memvonis seseorang sudah tertutup hidayah darinya .
* Membiasakan memberi hadiah-hadiah yang bermanfaat kepada orang-orang untuk melembutkan hati mereka menerima dakwah.
* Seseorang dengan profesinya masing-masing bisa memberikan hadiah , akan datang suatu hari, Allah bukakan hidayah bagi mereka yang diberi hadiah .
* Berdakwah bisa dilakukan dimana saja, sampai berjumpa dengan seseorang di sebuah warung kopi pun adalah kesempatan untuk berdakwah.
.
InshaaAllah ... siap amalkan ikramul muslimin dan sampaikan ...
sumber
0 Response to "Jangan Remehkan Hadiah Sekecil Apapun!"
Post a Comment