Dakwah dengan Cara Nabi

Maulana Saad DBr.

Pertolongan ghaibiyah dari Allah akan datang bila ummat buat dakwah, tapi bila dakwah ditinggalkan maka nusroh ghaibiyah akan Allah cabut. Karomah mungkin masih ada namun tidak ada nusroh ghaibiyah.

Walaupun hari ini banyak cara-cara baru yang menyampaikan pesan agama namun dengan cara baru ini nusroh ghaibiyah tidak akan datang.
Nabi kirim surat kepada Raja Kisra namun ia merobek surat Nabi maka Nabi katakan dia tidak hanya merobek surat tapi Raja Kisra telah merobek kerjaannya sendiri.
Hari ini orang kafir telah merobek Qur'an namun kerajaan mereka tidak hancur, karena dakwah tidak cara nabi sehingga nusrotullah ghaibiyah tidak datang.
Hari ini orang senang belajar agama dengan duduk mendengar lafaz agama padahal nusrotullah akan datang dengan gerak. Nabi kirim surat beserta utusan yang bergerak maka nusrotullah bersama dengan gerak. Bila pesan agama dikirim melalui e-mail WhatsApp dll dimana orang yang dakwah tidak bergerak maka tidak ada nusrotullah.
Dakwah infirodi face to face ini baru bertabligh karena ada ayat alam tak tikum nazir yang menghendaki gerak.
Demikian juga belajar agama tidak bisa hanya dengan duduk di rumah buka internet namun harus bergerak mencari suasana agama barulah nusroh ghaibiyah dari langit akan datang.
Bahkan sahabat Nabi mendapatkan keperluan mereka sehari-hari dengan nusroh ghaibiyah.
Orang-orang yang menginginkan Karomah seperti para wali dan kita pun ingin nusroh ghaibiyah seperti para sahabat.
Apa yang dimaksud nusroh ghaibiyah ? Bukan sekedar mendapatkan pertolongan zahir tapi apakah mereka mendapatkan kedekatan dengan Allah atau tidak.
Kelahiran Nabi mendatangkan keberkahan  dimana api persia yang disembah telah padam.
Nusrotullah ghaibiyah sebenarnya adalah bagaimana orang semakin hari semakin dekat dengan Allah sebagaimana dalam surat al Fath,  karena inilah tujuan hidup para sahabat yaitu mendekatkan manusia pada Allah.
Mendatangkan nusroh ghaibiyah dengan dakwah ghaibiyah sebagaimana Nabi dalam suatu perjalanan mendakwahi seorang Badui yang meminta saksi kerasulan beliau saw dan keesaan Allah. Maka Nabi tidak mengambil asbab zahir yaitu sahabat Nabi jadi saksi tetapi menjadikan pohon menjadi saksi. Maka dengan dakwah infirodhi maka Allah turunkan nusroh ghaibiyah kepada Nabi dimana pohon datang membelah bumi dan bersyahadat 3 kali sehingga orang Badui tersebut masuk Islam.
Inilah contoh dengan dakwah infirodhi tujuan tercapai dan nusroh ghaibiyah datang.
Kalau kota memilih dakwah cara Nabi pasti akan datang tantangan. Tapi kalau tidak cara Nabi tidak akan datang tantangan, siksaan dam sebagainya.
Hari ini kesalahan umat terbesar adalah telah merasa berdakwah cara Nabi dapat diganti dengan alat padahal cara Nabi tidak dapat diganti sebagaimana puasa solat dsb tidak dapat diganti. Karena Nabi ajarkan agama dan usaha atas agama dimana cara agama tidak dapat diganti dan cara usaha agama pun tidak dapat diganti. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Nabi perintahkan bukan dengarkan saya tapi lihat saya.
Maka ini penting kita sendiri yang dakwah infirodhi face to face karena ada sunnah gerak yang mendatangkan nusroh ghaibiyah.
Semua Nabi bergerak dimana banyak ayat menceritakan. Kalau dengan alat saja tidak akan diterima hujjah kita oleh Allah di akhirat. Sebagaimana hari ini membersihkan gigi dengan sikat gigi dan odol tetapi 70 fadhilah bermiswak tidak akan dia dapatkan dengan alat-alat yang lain walaupun memang tujuan kita membersihkan gigi dimana hadits-hadits yang menjelaskan fadhilah itu hanya dengan siwak.
Jibril senantiasa menasehati Nabi untuk bersiwak sampai-sampai Nabi merasa siwak akan difardhukan kepada Nabi. Tanpa siwak solat tetap sah tapi fadhilah-fadhilah siwak tidak akan kita dapatkan.
Kita suka terkesan dengan penemuan-penemuan baru. Bila kita dakwah dengan alat maka akan bertentangan dengan sunnah Nabi yaitu dakwah infirodhi dimana Nabi mencari dan mendatangi ummat bukan dicari ummat. Maulana Yusuf katakan dakwah infirodhi sangat penting dimana bila ketika orang datang dan kita sedang sibuk dalam amal infirodhi maka batalkan dulu infirodhi kita untuk menemui orang tersebut.
Temui ummat dengan jalan atau gasht namun hati kita terasa berat tetapi kirim pesan agama lewat alat berjam-jam tidak bosan.
Dibandingkan dengan ceramah Nabi lebih banyak bergerak jumpai ummat.
Asbab datang nusroh ghaibiyah kedua:
Apa maksud ijtima' yang dibuat ? Supaya menghilangkan perbedaan-perbedaan dan perasaan lebih dari saudaranya karena rusaknya ummat karena adanya kasta-kasta atau kedudukan.
Pendosa besar dalam dakwah ketika kita hanya mengumpulkan orang dalam jord berdasarkan kalangan-kalangan tertentu sana karena ini sebenarnya menyembelih perasaan ummat saja dimana tujuan ijtima sebenarnya adalah melebur menjadi satu ummat.
Jadi yang menyatukan umat ini sebenarnya adalah iman dan amal saja. Sehingga dalam dakwah tidak ada pertemuan khawas saja, insinyur saja, dimana hari ini perasaan ummat nabi yang satu akan hilang dan muncul kepentingan terhadap tabaqa / kedudukan tertentu yang mendatangkan kebanggaan pada kedudukan tersebut. Padahal nisbah ummat hanya karena kita ummat Nabi saja ketika orang kaya dan miskin bertemu, orang tua dan anak muda bertemu, kulit hitam dan kulit putih bertemu.
Ushul nya para Nabi adalah bertemu semua orang. Jangan buat pertemuan orang-orang tertentu saja seperti orang kaya saja lalu kita bangga sudah ada orang-orang kaya dalam tabligh dengan mobil ini dan itu sampai-sampai  ditunjuk penanggung jawab orang kaya.
Nabi didatangi oleh Wail bin Hujr yang merupakan putra mahkota dan menyerahkan dia kepada Muawiyah yang waktu itu sangat miskin hingga tidak punya sendal. Dalam perjalanan di padang pasir Muawiyah meminjam sepatu Wail karena panas namun Wail tidak memberikan dan juga tidak membolehkan Muawiyah menaiki kudanya. Muawiyah tetap sabar dan ketika Muawiyah menjadi khalifah dia tanyakan kepada Wail hebat mana kedudukanku sekarang dengan kuda mu dulu ? Wail pun meminta maaf. Orang lama berkat sabar Allah angkat derajat dan orang baru menyadari kesalahannya.
Wali dengan karomahnya mendatangkan keajaiban namun nusroh Allah tidak datang karena ummat tidak makin dekat kepada Allah.
Nabi tunjuk Bilal untuk jadi muazin untuk merobek kesan kepada kedudukan.
Orang-orang Quraisy minta Nabi dakwahi mereka tapi tidak mau bergabung dengan orang-orang miskin dan Nabi berkeinginan untuk memenuhi keinginan mereka agar orang-orang kaya Quraisy ini masuk Islam. Maka Nabi katakan kepada sahabat miskin agar tidak usah datang, namun ketika Nabi sedang dakwah pada orang Quraisy yang kaya tersebut maka seorang sahabat miskin dan buta yaitu Abdullah bin Maktum datang ingin ikut mendengar dakwah Nabi namun kebutaannya membuatnya tidak tahu Nabi sedang dakwah pada orang kaya saja. Maka Nabi agak berubah wajahnya melihat kedatangan Abdullah bin Maktum. Maka Nabi perintahkan Ali untuk merobek surat keterangan pertemuan dakwah khusus tersebut.
Baca hayatussahabah agar dakwah kita makin mendekati dakwah nabi dan sahabat.
Maka siang hari gerak jumpa ummat dan malam hari tahajud. Inilah 2 hal yang mendatangkan nusroh ghaibiyah yakni dakwah dan ibadah.
Nabi perintahkan seorang sahabat bernama Aktam yang biasa keluar bersama orang-orang kaya agar keluar bersama ajnabi yaitu orang-orang yang tidak kenal dengannya karena akan ada tarbiyah. Ketika keluar dengan orang-orang yang kenal saja maka ia akan selalu dimuliakan sehingga tidak ada tarbiyah.
Perintah Nabi berikan salam pada yang kenal dan tidak dikenal, bila hanya pada yang dikenal saja maka inilah tanda kiamat. Nabi lebih banyak dakwah infirodhi dan mengadakan  ijtima hanya 2 kali yakni ketika ayat ijtimai turun untuk disampaikan kepada orang banyak ataupun ketika takaza pada suatu kaum lalu Nabi utus sahabat untuk sampaikan kepada kaum tersebut.
Maulana Ilyas: datang kemari beberapa hari kemudian gerak, jangan tinggal di sini terus sehingga merusak dakwah karena akan timbul rasa nyaman. Maka datang ke markaz untuk bergerak ke mesjid-mesjid. Kita akan bersatu jika menghidupkan amal mesjid masing-masing  bukan karena adanya markaz. Ilmu dan iman ini di mesjid bukan di markaz dimana setiap mesjid bagaimana supaya ada pelajaran ilmu dan iman. Tidak ada tempat tarbiyah selain di mesjid bukan di tempat-tempat tertentu. Nabi katakan bahwa orang-orang yang mondar mandir di mesjid maka saksikan dia orang beriman. Jadi masjid bukan untuk solat saja padahal bukan itu saja, solat merupakan satu amal mesjid. Memang mesjid adalah tempat sujud tapi solat sendiri tidak hanya sujud saja tapi ada berdiri, rukuk, i'tidal dan lainnya.
Umar ra tanyakan kabar mesjid di Syam kepada Abu Umair al Kindi apakah di sana ketika satu orang melihat di mesjid ada halaqah tapi tidak ada yang dikenalnya maka dia pergi namun ketika ada yang dikenalnya barulah ia bergabung. Maka jawab sahabat bahwa semua bergabung dalam banyak halaqah.
Maksud setelah solat bertebaran menurut Abdullah bin Abbas dalam tafsirnya adalah, setelah solat lanjutkan dengan duduk dalam majelis taklim. Hari ini orang menyangka setelah solat, karunia Allah diambil di luar mesjid, inilah kejahilan yang besar.
Ajak orang lain dari suasana lalai menuju masjid, jangan habiskan waktu berlama-lama dakwah di suasana lalai hingga ia sendiri menjadi ikut lalai. Di mesjid akan datang sakinah dan suasana malaikat.
Abu Hurairah ajak orang-orang di pasar ke mesjid. Berzikir di tengah-tengah para malaikat inilah zikir akbar ketika Allah yang membangga-banggakan kita, karena kalau kita mengingat Allah itu biasa.
Maka bertebaran di muka bumi adalah menyebar duduk di lantai bukan di kursi dengan sepatu. Kalaupun diartikan keluar berdagang artinya bukan dagang terus. Tapi dibolehkan atau dipersilakan untuk berdagang. Ayat sebelumnya adalah mendatangi masjid untuk solat jumat dan meninggalkan kesibukan dagang.  Jadi kalau ada perintah setelah larangan artinya dibolehkan, karena ada juga yang tidak berdagang tapi mengantar jenazah dll, kalau artinya perintah maka semua harus berdagang.
Nabi perintahkan sahabat untuk membuatkan kemah di mesjid untuk orang-orang pendosa sehingga melihat suasana mesjid. Artinya di mesjid bukan hanya untuk solat saja tapi tempat tarbiyah. Tawanan perang juga ditempatkan di mesjid bukan di penjara. Karena pendosa bukan untuk disakiti tapi untuk ditarbiyah.
Ketika pendosa datang mengakui kesalahannya maka Nabi dan sahabat mencari alasan seperti dia tidak melakukan kesalahan agar tidak dihukum. Hari ini orang yang belum pasti bersalah sudah langsung dihukum. Seorang mengaku mencuri onta tapi Ali katakan mungkin kamu melepas ontamu sendiri. Nabi juga katakan kepada seorang mengaku berzina bahwa mungkin kamu hanya pegang-pegang saja. Hari ini kita hanya ingin menghukum orang padahal Nabi selalu ingin menyelamatkan semua manusia.
Tufail menutup telinganya karena isu mengenai Nabi namun ia tetap masuk masjid, lalu ketika  melihat wajah Nabi ia merasa ini bukan wajah orang jahat lalu akhirnya perkataan Nabi menembus pendengarannya hingga ia masuk Islam dan dapat tasykilan 80 KK besar termasuk Abu Hurairah. Inilah kekuatan satu orang yang bergerak dengan sungguh-sungguh.
Ketika orang-orang enggan jaulah karena hujan maka Maulana Ilyas katakan kereta api tidak berhenti karena hujan dan orang-orang beraktifitas dunia tidak ada yang berhenti karena hujan maka mengapa untuk agama kalian berhenti gara-gara hujan.
Maka jangan berhenti karena Allah akan ganti nanti sebagaimana orang-orang Makkah tidak mau bergerak maka Allah gantikan dengan burung Ababil.
Tabligh bukan hanya menyampaikan saja tapi bergerak meskipun hujan.
Nabi doakan di mesjid untuk kaum yang terkena kemarau sehingga hujan bercurah-curah turun di tempat mereka. Kemudian mereka mengadu lagi karena hujan terus-terusan sehingga Nabi doa lagi di mesjid.
Hari ini orang beralasan itu kan Nabi, ini artinya suuzon pada Allah, padahal apa yang diberikan pada Nabi bisa juga Allah berikan pada Ummat.
Bergerak di depan ummat lalu berdiri di depan Allah.
Ibrahim diuji oleh Allah apakah ingin selamat dari musibah atau ingin cari ridho Allah ? Maka Ibrahim pilih ridho Allah walaupun ditawari oleh malaikat yang kekuatannya sangat besar.
Hari ini kita berdoa agar makhluk bantu kita, ini bertentangan dengan cara Ibrahim as.
Bila cara Nabi dibuat maka pertolongan Allah juga akan datang walau tidak ada lagi Nabi. Tapi walau ada Nabi tapi tidak buat cara Nabi maka pertolongan Allah tidak akan datang.
Selesaikan masalah di mesjid, bukan demo di depan makhluk. Sahabat ketika lapar perginya ke mesjid. Hari ini lapar langsung demo dan mogok. Seharusnya ketika lapar maka puasa dan selesaikan masalah ke mesjid. Ketika lahar datang maka Umar ke mesjid lalu perintahkan Tamim Dari yang menyembunyikan karomahnya dengan mengatakan aku ini siapa agar menghindari dikagumi orang. Maka Tamim menghalau lahar seperti menghalau kambing. Ketika umat telah jauh dari mesjid sekitar 400 tahun setelah itu maka lahar datang kembali.
Selesaikan solat dan cari falah juga di mesjid. Bukan solat di mesjid tapi falahnya di pasar. Tapi kerjakan solat dengan ilmu. Namun tidak semua yang dipelajari itu ilmu. Ilmu adalah apa yang Allah inginkan untuk saya kerjakan saat ini dengan cara Nabi itulah ilmu, yakni ilmu yang ada hubungannya dengan agama.
Kalau bangga dengan ilmu keduniaan atas ilmu para anbiya adalah ciri-ciri orang kafir, membanggakan kebodohan, seperti kebanggaan kaum-kaum terdahulu terhadap benda-benda daripada ilmu para anbiya sehingga akhirnya Allah binasakan mereka.
Maka kebanggaan kepada benda-benda yang tidak ada apa-apanya di akhirat adalah kebanggaan orang kafir bukan orang beriman.
Setiap orang punya kebanggaan tapi kebanggaan kita adalah Qur'an dengan menjadi hafiz dan alim.
Kebodohan dalam diri ummat hari ini adalah ketika sedih jika anaknya hanya punya ilmu agama tanpa ilmu dunia.
Allah sengaja mengurangi kelebihan dunia orang beriman agar nanti disempurnakan di akhirat. Orang kafir disempurnakan oleh Allah dunianya karena tidak ada bagian di akhirat.
Hati-hati kalau ada ahbab yang bangga anaknya ahli dunia bukan menjadi ahli agama karena akan datang azab Allah.
Satukan orang alim dengan ummat dengan sama-sama bergerak, jangan sampai ulama merasa sudah menyampaikan dan umat sudah merasa belajar. Perumpamaan Nabi adalah seperti awan yang menurunkan hujan bukan sumur, yang turun pada 3 macam permukaan tanah. Awan bergerak sesuai perintah dimana dia akan turunkan hujan. Demikian juga ulama, jangan katakan kalau mau belajar silakan temui saya kalau tidak terserah kalian, tapi ulama yang mencari supaya ilmu sampai pada semua ummat.
Agama dan cara bawa agama harus dijaga dengan tertib kenabian, yakni targhib dan tertib.
Nabi akan berikan hukuman kepada ulama yang tidak ajarkan agama kepada orang awam dan juga marah kepada orang yang tidak mau belajar agama.
Nabi ancam kaum Asy'ari yang kampungnya pintar agama tapi tidak ajarkan agama kepada masyarakat sekitar yang masih bodoh. Akhirnya mereka bergerak selama setahun untuk sampaikan ilmu agama.
Seorang pembunuh bertaubat dengan syarat gerak, ketika mulai gerak ia meninggal maka Allah perintahkan malaikat ukur jaraknya ke kampung tempat dia akan belajar hingga:
- jaraknya dekat sejengkal ke
- Allah kirim angin membalikkan badannya sehingga dekat ke kampung tujuan
- Allah perintahkan bumi hingga akhirnya dekat dengan kampung tujuan
Bergerak mendatangkan ampunan Allah, ketika orang tua hampir terpeleset di jalan Allah maka Allah ampunkan dosa-dosa nya.
Bergerak akan memisahkan keimanan dan kemunafikan sebagaimana orang-orang munafik minta ijin pulang.
Nabi bergerak dalam musim panas di Khaibar dan musim dingin di Tabuk barulah paham ilmu agama.
Bergerak menghilangkan kemurtadan sebagaimana Usamah bin Zaid.
Bergerak bergantung takaza bukan hanya jika ada wc, sinyal, dsb.


jaulah anak

0 Response to "Dakwah dengan Cara Nabi"

Post a Comment